DIMENSI WAHDATUL WUJUD DALAM SYAIR HAMZAH FANSURI

Hamzah Fansuri adalah seorang sufi dengan pengaruh besar di Nusantara pada abad ke-17, namun detail kelahirannya dan kematiannya tidak diketahui. Hikayat Aceh tidak menyebutkan namanya, menciptakan kesan bahwa Hamzah Fansuri tidak pernah ada. Penyembunyian identitas dan jejaknya mungkin disengaja sebagai bagian dari kebijakan untuk menghapus karya-karyanya yang dianggap berbahaya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Meski demikian, kontribusi Hamzah Fansuri dalam penyebaran Islam dan pengembangan tasawuf di Nusantara terutama ajaran wah{dat al-wuju>d, sangat signifikan.
Peneletian ini merumuskan dua pertanyaan yaitu, 1) Bagaimana profil
Hamzah Fansuri beserta pemikirannya? 2) Bagaimana dimensi wah{dat al wuju>d yang terkandung dalam syair perahu dan nama-nama Tuhan.
Penelitian ini menggunakan metode analisis teks untuk mencari atau mempelajari pandangan ulama-ulama tentang wah{dat al-wuju>d dan dimensi wah{dat al-wuju>d yang ada di dalam syair-syair Hamzah Fansuri. Dalam analisis ini, akan ditemukan argumen-argumen yang mendukung dan menolak pandangan dari Hamzah Fansuri
Penelitian menemukan bahwa, 1) Pemikiran Hamzah Fansuri memadukan tasawuf dengan praktik kehidupan sehari-hari dan mengkritik fokus berlebihan pada formalitas ibadah, sambil menekankan pentingnya cinta kepada Tuhan. agar dapat dapat mencapai pengetahuan tentang Tuhan (ma'rifat). 2) dimensi wah{dat al
wuju>d yang terkandung dalam syair perahu dan nama-nama Tuhan adalah menekankan bahwa pengenalan diri adalah jalan untuk mencapai pengetahuan tentang Tuhan dan bahwa segala sesuatu pada dasarnya adalah manifestasi dari kehadiran Tuhan.

Kata Kunci : Wahdat al-wujud, Syair-syair Hamzah Fansuri