Somad, Abdus (2024) EPISTEMOLOGI KH. ACHMAD ASRORI AL ISHAQY. S1 thesis, Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya.
ABSTRAK_202012137198.pdf
Download (8MB)
ARTIKEL TUGAS AKHIR_202012137198.pdf
Download (550kB)
CEK PLAGIASI_202012137198.pdf
Download (1MB)
Abdus Somad_202012137198.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (24MB) | Request a copy
Abstract
Abdus Somad, NIM 202012137198, Epistemologi KH. Achmad Asrori Al Ishaqy.
Perbincangan mengenai pengetahuan manusia belumlah usai sedari dulu. Perbincangan yang berkaitan mengenai siapa itu manusia, lalu bagaimana ia mampu mengetahui, dan apakah pengetahuan yang diperoleh adalah subjektif atau objektif masih relevan untuk dibahas hingga saat ini. Jawaban yang ditawarkan pun beragam, seperti rasionalisme dan empirisme. Namun, dalam epistemologi Islam sendiri, khususnya tasawuf, tiga pertanyaan mendasar filosofis tersebut dijawab secara berbeda, seperti yang dijelaskan oleh KH. Achmad Asrori Al Ishaqy dalam kitabnya al-Muntakhaba>t fi> ra>bit}ah al-Qalbiyyah wa s}ilah al-Ru>h}iyyah.
Penelitian ini merumuskan dua pertanyaan yaitu, 1) Bagaimana epistemologi KH. Achmad Asrori Al Ishaqy dalam memperoleh pengetahuan?, 2) Bagaimana refleksi epistemologi KH. Achmad Asrori Al Ishaqy dalam paradigma keilmuan?
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sehingga pengumpulan dan pengolahan datanya berdasarkan pada temuan-temuan kepustakaan. Pendekatan yang digunakan untuk mengupas data ialah hermeneutika fenomenologi Paul Ricoeur, atau yang lebih dikenal dengan jalan melingkar. Adapun pendekatan yang digunakan untuk meneliti epistemologi KH Achmad Asrori Al Ishaqy adalah teori epistemologi secara umum baik dalam dunia keilmuan Barat dan Islam.
Penelitian ini menemukan bahwa, 1) Al-Ishaqy menjelaskan bahwa manusia tercipta atas dua komponen yakni lahiriah dan batiniah ruhaniyah, sehingga dalam diri manusia terdapat dua sisi dimensi, yang pijakannya pada dimensi itu nantinya akan menentukan pada pengetahuan yang diperoleh. Begitu pula dengan pengetahuan, al-Ishaqy menguraikan bahwa pengetahuan terbagi menjadi dua, yakni yang lahir dan yang batin, atau yang tampak dan tak tampak. Maka guna menghasilkan pengetahuan yang tampak dan tidak tersebut, diperlukan dua alat pengetahuan, yakni akal dan hati. Akal selayaknya sinar yang menyinari objek, dan hati selayaknya cermin yang menangkap gambaran objek. Sehingga seberapa besar pengetahuan akan objek itu dapat dihasilkan ialah tergantung pada seberapa besar dan kuat cahaya akal dan seberapa bersih nan jernih cermin hati., 2) Konstruksi epistemologi al-Ishaqy senada dengan apa yang telah dirumuskan oleh para pendahulunya dari kalangan para guru sufi, khususnya TQN, beserta dengan metodenya, dan bila dipandang secara filsafat Islam, senada dengan konsep pengetahuan Mehdi Hairi Yazdi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Name NIDN/NIY Email Thesis advisor Wahyudi, Chafid 2121037601 chafid_wahyudi@alfithrah.ac.id |
Uncontrolled Keywords: | Al-Ishaqy, Manusia, Akal, Hati, dan Pengetahuan. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc L Education > L Education (General) L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Ilmu Tasawuf |
Depositing User: | Somad Abdus |
Date Deposited: | 07 Nov 2024 08:27 |
Last Modified: | 07 Nov 2024 08:27 |
URI: | https://erepository.alfithrah.ac.id/id/eprint/117 |