RUJUK DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DENGAN FENOMENA PERCERAIAN DI INDONESIA (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-QURTHUBI DAN QURAISH SHIHAB)

Faizah, Luluk (2025) RUJUK DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DENGAN FENOMENA PERCERAIAN DI INDONESIA (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-QURTHUBI DAN QURAISH SHIHAB). S1 thesis, Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK_202112134120.pdf] Text
ABSTRAK_202112134120.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of LULUK FAIZAH_202112134120.pdf] Text
LULUK FAIZAH_202112134120.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of CEK PLAGIASI_202112134120.pdf] Text
CEK PLAGIASI_202112134120.pdf

Download (468kB)

Abstract

evansinya dengan Fenomena Perceraian di Indonesia (Studi Komparatif
Tafsir Al-Qurthubi dan Quraish Shihab).
Modernisasi dan kemudahan akses media sosial kerap memperbesar
konflik rumah tangga di era kontemporer sehingga menyebabkan tingginya
angka perceraian, sementara rujuk yang direkomendasikan Al-Qur’an untuk
mengatasi konflik rumah tangga jarang dijadikan solusi, padahal perceraian
adalah solusi darurat yang dibenci Allah, sementara rujuk dipandang sebagai
mekanisme islah yang harus dilakukan dengan niat memperbaiki hubungan, oleh
karena itu, penelitian ini berusaha menggali konsep rujuk yang sesuai dengan
keadaan masyarakat kontemporer dengan mengeksplorasi penafsiran QS. Al
Baqarah 228–230 dan QS. At-Talaq 2 antara Imam Al-Qurthubi dan M. Quraish
Shihab, untuk menemukan relevansinya terhadap praktik rujuk dalam konteks
meningkatnya angka perceraian di Indonesia.
Penelitian ini mempunyai dua rumusan, yakni: 1) Bagaimana konsep rujuk
dalam Al-Qur’an berdasarkan perspektif Tafsir Al-Qurtubi dan M. Quraish
Shihab ? 2) Bagaimana relevansinya terhadap fenomena perceraian di Indonesia
kontemporer ?
Jenis penelitian skripsi ini merupakan studi kualitatif kepustakaan dengan
pendekatan tematik-komparatif. Data primer bersumber dari Tafsir Al-Qurthubi
dan Al-Misbah atas QS. Al-Baqarah 228–230 dan QS. At-Talaq 2, didukung data
sekunder berupa literatur dan data sosial. Data dikumpulkan melalui telaah ayat,
asbāb al-nuzūl, serta analisis tafsir, kemudian dianalisis secara deskriptif
komparatif untuk menilai relevansi penafsiran kedua mufasir terhadap fenomena
perceraian di Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan penafsiran Al-Qurtubi menekankan
aspek hukum rujuk yang bersumber dari tradisi fikih klasik, di mana rujuk
dipandang sebagai hak suami selama masa iddah tanpa perlu persetujuan istri
dengan niat adanya islah. Sementara Quraish Shihab memberikan pendekatan
kontekstual dan sosial. yakni harus mempertimbangkan kemaslahatan bersama
bukan hanya niat islah tapi harus dibuktikan dengan perbaikan nyata untuk
mencegah pihak yang dirugikan dari rujuk. Integrasi kedua tafsir ini mampu
memberikan pedoman praktis penfasiran Al-Qurtubi memastikan proses rujuk
sah secara syar’i, sedangkan penafsiran Quraish Shihab memastikan rujuk
membawa manfaat sosial dan mencegah penyalahgunaan serta
mempertimbangkan keadilan bagi perempuan dalam hubungan rumah tangga.
Dengan demikian, konsep rujuk hasil sintesis kedua tafsir tersebut berpotensi
menjadi solusi untuk menekan angka perceraian dan membangun kembali
keharmonisan rumah tangga.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
Contribution
Name
NIDN/NIY
Email
Thesis advisor
KUSRONI, KUSRONI
2109048703
kusroni090@gamil.com
Uncontrolled Keywords: Rujuk, Al-Qur’an, Perceraian, tafsir Al-Qurtubi, tafsir Quraish Shihab
Subjects: A Subyek Kampus Al Fithrah > Al Qur'an > Ilmu Al Qur'an (Umum)
B Kajian Filsafat, Psikologi, dan Kepercayaan Keagamaan > BL Agama (Umum)
L Pendidikan > L Pendidikan (Umum)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Ilmu Al Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Luluk faizah
Date Deposited: 11 Sep 2025 07:25
Last Modified: 11 Sep 2025 07:25
URI: https://erepository.alfithrah.ac.id/id/eprint/146

Actions (login required)

View Item
View Item