Almaulidiya, Shiela (2025) Etika Berbicara dalam Al-Qur'an (Penafsiran Ibnu 'Ajibah dalam al-Bahr al-Madid fi Tafsir Al-Qur'an al-Majid). S1 thesis, Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya.
ABSTRAK_202112134111.pdf
Download (2MB)
SHIELA ALMAULIDIYA_202112134111.pdf
Download (3MB)
CEK PLAGIASI_202112134111.pdf
Download (254kB)
Abstract
Abstrak
Shiela Almaulidiya, NIM. 202112134111, Etika Berbicara dalam Al-Qur’an (Penafsiran Ibnu ‘Ajibah dalam al-Bahr al-Madid fi Tafsir al-Qur’an al-Majid).
Berbicara merupakan kebutuhan masyarakat dalam kehidupan, yakni untuk bersosialisasi terhadap satu sama lain, karena hal itu merupakan fitrah manusia. Sebab kebutuhan itu, terkadang masyarakat ketika berbicara kurang bijaksana dalam berkata/berucap, sehingga apa yang diucapkannya berpotensi melukai hati orang lain. Etika berbicara bukan hanya tentang menghindari kata-kata kasar, namun lebih dari itu etika berbicara adalah tentang memperhatikan kepekaan terhadap perasaan orang lain, seperti memilih kata dengan hati-hati dan menghargai kekuatan kata-kata. Oleh karena itu, skripsi ini berupaya membahas lebih mendalam mengenai Etika Berbicara menurut Ibnu ‘Ajibah dalam al-Bahr al-Madid fi Tafsir al-Qur’an al-Majid.
Skripsi ini terdapat dua rumusan yaitu: 1) Bagaimana penafsiran Ibnu ‘Ajibah terkait Ayat-Ayat Etika Berbicara dalam al-Bah}r al-Madid fi Tafsir al-Qur’an al-Majid?. 2) Bagaimana Implementasi penafsiran Ibnu ‘Ajibah di era sekarang?.
Skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang memanfaatkan data kepustakaan (Library Research) sebagai metode pengumpulan data. Sumber utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Al-Qur’an dan kitab al-Bahr al-Madid fi Tafsir al-Qur’an al-Majid, serta didukung oleh sumber sekunder yang masih relevan. Untuk menganalisis data, digunakan teknik analisis deskriptif yang bertujuan untuk menguraikan dan menjelaskan pemikiran Ibnu ‘Ajibah mengenai etika berbicara.
Skripsi ini menghasilkan beberapa temuan di antaranya: 1) Penafsiran Sufistik Ibnu ‘Ajibah tentang etika berbicara dalam Surah Maryam ayat 18 ketika berbicara seseorang harus mengadopsi sifat wara’ (sikap menjaga diri dari hal-hal yang dilarang, serta berusaha menghindari dosa) dan ‘iffah (pengendalian diri, kemurnian hati, menjaga harga diri dan mendekatkan diri kepada Allah), ayat 19, ketika berbicara langsung to the point dan sesuaikan dengan konteksnya, terutama terkait ketauhidan, ayat 20, ketika berbicara informasi yang disampaikan oleh orang lain harus ditelusuri lebih lanjut kebenaran/kevalidan informasi tersebut, ayat 21, Ibnu ‘Ajibah menekankan bahwa pondasi utama yang harus dilakukan ketika berbicara adalah kejujuran; Surah al-Isra’ ayat 23, Ibnu ‘Ajibah menjelaskan bahwa ketika berbicara hendaknya jangan mengatakan sesuatu yang mengandung ta’fif (menggerutu, mengomel, mengeluh) dan nahri (mencaci, memaki, atau mencela); Terakhir Surah al-Hujurat ayat 12, Ibnu ‘Ajibah pada ayat ini menjelaskan Janganlah kalian mencari-cari aib kekurangan orang lain. 2) Implementasi penafsiran Ibnu ‘Ajibah di era sekarang adalah bahwa seseorang ketika berbicara harus dengan kesadaran moral dan menjaga niat baik, misalnya menghindari kata-kata yang merendahkan orang lain dan berusaha untuk tidak terjebak dalam pembicaraan yang tidak produktif. Ini berarti ketika berbicara tidak hanya memilih kata-kata yang benar, tetapi juga baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Kata kunci: Etika, Berbicara, Penafsiran Sufistik, Ibnu ‘Ajibah.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Contributors: | Contribution Name NIDN/NIY Email Thesis advisor Anas, Mohamad 2106118001 mohamadanasgiibo@gmail.com |
| Uncontrolled Keywords: | Etika, Berbicara, Penafsiran Sufistik, Ibnu ‘Ajibah. |
| Subjects: | A Subyek Kampus Al Fithrah > Adab A Subyek Kampus Al Fithrah > Al Qur'an > Ilmu Al Qur'an (Umum) L Pendidikan > L Pendidikan (Umum) |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Ilmu Al Qur'an dan Tafsir |
| Depositing User: | SHIELA ALMAULIDIYA |
| Date Deposited: | 12 Sep 2025 03:24 |
| Last Modified: | 12 Sep 2025 03:24 |
| URI: | https://erepository.alfithrah.ac.id/id/eprint/149 |

