Farisi, M. (2025) ANALISA PENAFSIRAN AYAT-AYAT EKOLOGIS DALAM AL-QUR’AN (Studi kritis pemikiran Syech Nawawi al-Bantani). S1 thesis, Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya.
![[thumbnail of ABSTRAK_202112134109.pdf]](https://erepository.alfithrah.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
ABSTRAK_202112134109.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of M FARISI_202112134109.pdf]](https://erepository.alfithrah.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
M FARISI_202112134109.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of CEK PLAGIASI_202112134109.pdf]](https://erepository.alfithrah.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
CEK PLAGIASI_202112134109.pdf
Download (194kB)
Abstract
M Farisi, NIM. 202112134109, Analisa penafsiran ayat-ayat Ekologis dalam Al - Qur’an Studi kritis pemikiran Syech Nawawi Al-Bantani . Penelitian ini mendalami analisa penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang berkonotasi ekologis dengan menggunakan pendekatan studi kritis terhadap pemikiran Syekh Nawawi al-Bantani. Di tengah krisis lingkungan global yang semakin mendalam, pemahaman terhadap perspektif Islami mengenai hubungan manusia dengan alam menjadi sangat penting sebagai basis etika dan solusi untuk pelestarian lingkungan. Syekh Nawawi al-Bantani, sebagai salah satu ulama besar dan mufassir klasik Nusantara, menyajikan pendekatan penafsiran yang kaya nilai spiritual dan sosial, termasuk dalam interpretasi ayat-ayat yang mengandung pesan ekologis. Skripsi ini merumuskan 2 pertanyaan yaitu: 1) Bagaimana penafsiran Syech nawawi Al-Bantani terhadap ayat-ayat ekologis? 2) Apa implikasi dari penafsiran ayat-ayat Ekologis menurut Syech Nawawi Al-Bantani dalam melestarikan lingkungan? Skripsi ini fokus pada penafsiran ayat-ayat Ekologis, yang mana syech Nawawi Al-Bantani menafsirkan surah QS. Al-baqarah ayat:30 bahwa tugas manusia sebagai khalifah adalah amanah yang harus di jalankan dengan penuh tanggung jawab menjaga keseimbangan dan keadilan di dunia, dan juga di surah QS. Al-A’raf:56 syech Nawawi Al-Bantani menafsirkan Allah melarang manusia merusak bumi, apalagi setelah Allah menghiasinya dengan banyak nikmat. Yang di maksud dengan merusak disini adalah berbuat masiat, seperti menipu saat jual beli, meghalalkan yang haram dan saling membunuh. Dan di surah Ar-Rum:41 syech Nawawi menafsirkan bahwa kerusakan di daratan dan di laut terjadi karena perbuatan dosa dan maksiat yang di lakukan oleh manusia. Perbuatan dosa dan maksiat tersebut dapat berupa pembunuhan, pembakaran, banjir. Implikasi dari penafsiran ayat-ayat ekologis meurut syech Nawawi AlBantani menekankan pentingnya tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi, melestarikan lingkungan, larangan terhadap kerusakan lingkungan, dan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Penafsiran tersebut mendorong etika lingkungan berbasis spiritualitas Islam, yang daat menjadi landasan normatif dalam praktik pelestarian lingkungan hidup di era modern.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Name NIDN/NIY Email Thesis advisor HERMANSAH, HERMANSAH 2120038905 herman89@gmail.com |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Penafsiran Al-Qur’an, Ayat ekologis, Ekologi Islam, Syekh Nawawi. al Bantani |
Subjects: | A Subyek Kampus Al Fithrah > Al Qur'an > Ilmu Al Qur'an (Umum) H Ilmu Sosial > H Ilmu Sosial (Umum) L Pendidikan > L Pendidikan (Umum) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Ilmu Al Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | M. Farisi |
Date Deposited: | 30 Sep 2025 02:11 |
Last Modified: | 30 Sep 2025 02:11 |
URI: | https://erepository.alfithrah.ac.id/id/eprint/173 |