KONSEP SELF-ACCEPTANCE TERHADAP BODY SHAMING (STUDI KOMPARATIF PSIKOLOGI ABRAHAM MASLOW DAN TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA)

Fenomena body shaming, terutama di era media sosial, yang memberikan kerugian bagi individu karena norma kecantikan yang sempit dan standart tubuh yang tidak realistis. Namun, literatur yang mengeksplorasi peran self-acceptance dalam melawan dampak negatif dari body shaming masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya menggali lebih dalam konsep self-acceptance dalam membangun ketahanan mental dan melawan body shaming. Dengan mengeksplorasi pandangan Abraham Maslow dan Hamka terkait self-acceptance dalam mengatasi body shaming, penelitian ini memberikan kontribusi signifikan pada bidang psikologi dan tafsir Nusantara. Jenis penelitian skripsi ini berupa kualitatif yang berdasarkan sumber kepustakaan (library research) dengan teknik pengumpulan data dokumentatif, analisis data deskriptif-kualitatif dan komparatif. Kerangka penulisan memaparkan definisi self-acceptance dan body shaming, mendeksrisipkan biografi tokoh Abraham Maslow dan Hamka, serta pemikirannya. Sumber rujukan utama tafsir al-Azhar karya Hamka dan buku madzhab ketiga karya Frank G. Goble mengandung pemikiran Abaraham Maslow tentang self-acceptance. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa: Pada teori Maslow menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta, harga diri dan aktualisasi diri sebagai langkah kunci dalam menciptakan penerimaan diri. Hal ini sejalan dengan Hamka, yang didasarkan pada al-Qur’an, yang menyoroti tahapan seperti ma’rifah an-nafs, mencintai diri, tawakkal, dan istiqamah sebagai jalan menuju penerimaan diri. Kedua perspektif ini memiliki implementasi yang sejalan dengan konteks keimanan yang mengajarkan kesadaran untuk fokus diri sendiri, yakni berserah diri kepada Allah dan melakukan evaluasi diri untuk mengembangkan potensi dan membentuk sikap positif tanpa terpengaruh oleh penilaian orang lain.