Peran Guru Bimbingan Konseling Terhadap Kedisiplinan Santri PDF Wustha Al Fithrah

Moch. Noer Adam Hasyim, NIM 202012120431, Peran Guru Bimbingan Konseling Terhadap Kedisiplinan Santri PDF Wustha Al Fithrah Surabaya, Fakultas Tarbiyah, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Institut Al Fithrah Surabaya, Pembimbing: H. M. Faiz Al Arif, M.Pd.I.
Dalam konteks pendidikan formal, nonformal, dan informal, disiplin merupakan komponen penting dari pendidikan. Masalah disiplin lazim dan sering terjadi baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah. Ketaatan seseorang terhadap atau kepatuhan seseorang terhadap aturan yang ditetapkan atau disepakati adalah apa yang kita maksud ketika kita berbicara tentang disiplin.
Dalam PDF Wustha Al Fithrah Surabaya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun ringkasan peran guru konseling dan bimbingan terhadap disiplin siswa. Oleh karena itu, ada tiga rumusan masalah dalam penelitian ini: (1) Bagaimana kinerja guru bimbingan konseling di PDF Wustha Al Fithrah Surabaya? (2) Bagaimana kedisiplinan santri di PDF Wustha Al Fithrah Surabaya? (3) Bagaimana peran guru bimbingan konseling terhadap kedisiplinan santri PDF Wustha Al Fithrah Surabaya?
Penelitian ini memanfaatkan metodologi subjektif, khususnya teknik pemeriksaan yang menghasilkan informasi ekspresif sebagai wacana atau penulisan dan observasi oleh peneliti itu sendiri. Penelitian lapangan yang dilakukan di lokasi yang telah ditentukan termasuk dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif. Data primer dari wawancara dengan guru bimbingan konseling di sekolah PDF Wustha Al Fithrah di Surabaya digunakan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Guru bimbingan konseling (BK) di PDF Wustha Al Fithrah Surabaya berperan vital dalam mendukung program pendidikan dan pengembangan siswa. Mereka memberikan arahan, konseling individu dan kelompok, mengoordinasikan dengan wakasis, wali kelas dan wali santri. (2) Kedisiplinan santri di PDF Wustha Al Fithrah Surabaya menunjukkan tantangan signifikan. Banyak santri kurang termotivasi dan sering melanggar aturan, seperti terlambat, tidak mengerjakan tugas, dan tidur saat pembelajaran. Faktor internal seperti kesadaran dan motivasi, serta faktor eksternal seperti lingkungan dan teladan berpengaruh pada kedisiplinan mereka. (3) Guru BK berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan kedisiplinan santri. Dengan melakukan bimbingan konseling secara individu, mengembangkan program edukasi disiplin, dan bekerja sama dengan wakil kesiswaan, wali kelas, serta orang tua. Program orientasi, pencatatan poin pelanggaran, dan sanksi disiplin diterapkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan mengarahkan santri menuju disiplin diri yang baik dan semangat dalam belajar.