Kurniawan, Farid Wildan (2024) TASAWU SEBAGAI GERAKAN ANTI KOLONIAL (STUDI ATAS TAREKAT SANUSIYYAH DI LIBYA). S1 thesis, Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya.
CEK PLAGIASI_202012137200.pdf
Download (18kB)
ARTIKEL TUGAS AKHIR_202012137200.pdf
Download (707kB)
ABSTRAK_202012137200[1].pdf
Download (2MB)
FARID_WILDAN_KURNIAWAN_202012137200[1].pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB) | Request a copy
Abstract
Dalam sejarah Islam periode abad 18-19 M dipandang sebagi tongak pemikiran-pemikiran pemabaharu. Fakta gerakan Wahabisme yang fundamentalis telah menyulut adanya reorientasi tradisi-tradisi Islam, khususnya tasawuf. Tarekat Sanusiyyah yang dipelopori oleh Muhammad bin Ali As Sanusi merupakan seorang reformis yang mereorientasi tradisi sufi (tasawuf), kemudian menjadi penyulut rasa nasionalisme atas hegemoni Barat di wilayah Libya. Penelitian ini akan menelusuri gerakan anti kolonial tarekat sanusiyyah dan paradigma tasawuf yang menjadi pemicu rasa nasionalisme.
Penelitian ini merumsukan dua pertayaan, yaitu; 1) Bagaimana tarekat menjadi instrumen anti kolonial? 2) Apa paradigma tasawuf As Sanusi dalam membentuk anti kolonial pada masyarakat Libya?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif ditinjau dari segi fakta sejarah mengenai gerakan-gerakan pembaharu pemikiran Islam, khususnya berkenaan dengan tasawuf, dalam hal ini meyoroti tarekat Sanusiyyah. Mengenai data-data diambil dari dokumen-dokumen masa lalu yang berhubungan dengan fokus penelitian, dan analisis datanya mengunakan model historis gerakan sosial ditinjau dari organization (organisasi), Deliberate (pertimbangan), dan Enduring (daya tahan).
Penelitian ini menemukan, 1) Gerakan anti kolonial tarekat Sanusiyyah sulit dilepaskan dari pengalaman penduduk Libya dalam segi ekonimi-politik. Hal ini menjadikan masyarakat Libya mengharapkan pemimpin yang mampu mengatasi problem tersebut. As Sanusi datang ke Libya sebagai pendatang sekaligus menyebarkan ide-ide tasawuf dalam aplikasi pendidikan sufi yang menekankan sisi ukhwah islamiyyah. Atas hal ini seluruh masyarakat Libya bersatu dalam mempertahakan hak-haknya dari kolonialisme Barat. 2) Paradigma tasawuf Sanusiyyah ialah; Sunni-Salafi, orientasi ritual tasawuf pada al Qur'an dan Hadist menjadi basis dalam pebentukan metal seorang murid. Dalam sistem ke-tarekatan menolak adanya nasab, disamping itu As Sanusi menolak adanya ekspresi ekskatologis, sehingga ritual dan ajaran cederung legal-formal. Pendidikan sufi yang mendasari pada tiga elemen yakni; Aqidah, Syariah, dan Akhlak, ditambah ilmu pengetahuan formal seperti; ekonomi, politik, pembuatan bubuk mesiu dan teknik juga diajarkan. Keduanya merupakan ciri khas dari tarekat Sanusiyyah.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Name NIDN/NIY Email UNSPECIFIED Kholil, Abdul Mun'im 2126068502 abdulmunim@alfithrah.ac,id |
Uncontrolled Keywords: | As Sanusi, Tasawuf, Ekspansi Eropa Barat Abad 18-19 M |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion K Law > KD England and Wales |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Ilmu Tasawuf |
Depositing User: | Wildan Kurniawan Farid |
Date Deposited: | 31 Aug 2024 03:15 |
Last Modified: | 31 Aug 2024 03:15 |
URI: | https://erepository.alfithrah.ac.id/id/eprint/59 |