Manajemen Layanan Khusus Bimbingan dan Konseling Terhadap Perkembangan Karakter Siswa Di SMP Maryam Surabaya

ABSTRAK
Nurul Habibah, NIM. 202112120502, Implementasi Manajemen Lyanan Khusus
Bimbingan dan Konseling Terhadap Perkembangan Karakter Siswa di SMP
Maryam Surabaya
Pendidikan karakter merupakan aspek fundamental dalam sistem
pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003. Namun, fenomena menurunnya moralitas dan meningkatnya perilaku
menyimpang di kalangan pelajar menunjukkan bahwa pembentukan karakter belum
optimal. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah menjadi strategi
penting untuk menjawab tantangan ini. Di SMP Maryam Surabaya, layanan BK
telah dijadikan pusat rujukan dalam menangani berbagai permasalahan siswa,
namun pelaksanaannya masih menghadapi tantangan dalam aspek manajerial,
seperti koordinasi antar pihak sekolah dan hubungan dengan orang tua.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga rumusan masalah, yaitu: (1)
bagaimana layanan khusus bimbingan dan konseling dilaksanakan di SMP Maryam
Surabaya; (2) bagaimana perkembangan karakter siswa di SMP Maryam Surabaya;
(3) bagaimana implementasi manajemen layanan khusus BK terhadap
perkembangan karakter siswa di SMP Maryam Surabaya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif,
dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Informan utama meliputi kepala sekolah, guru BK, Waka Kesiswaan,
wali kelas, dan siswa kelas VIII. Data dianalisis menggunakan model Miles &
Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Layanan BK di SMP Maryam
Surabaya dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis, mencakup bimbingan klasikal,
konseling individu maupun kelompok, perencanaan karier, serta dukungan sistem dengan
melibatkan kolaborasi pihak internal dan eksternal. Pendekatan humanistik dan partisipatif,
baik tatap muka maupun daring, memudahkan siswa mengakses layanan. (2) Pembinaan
karakter siswa dilakukan melalui kegiatan formal dan nonformal seperti LDKS,
pembinaan OSIS, ekstrakurikuler, dan layanan BK, dengan penekanan pada nilai
tanggung jawab, disiplin, empati, dan kejujuran. Meskipun masih terdapat
pelanggaran seperti keterlambatan, ketidakdisiplinan ibadah, dan pelanggaran
atribut, data menunjukkan penurunan frekuensi dan tingkat keseriusan pelanggaran
pada tahun ajaran 2024–2025. (3) Implementasi manajemen layanan BK dimulai
dari asesmen kebutuhan siswa secara menyeluruh, perancangan program tahunan
yang kontekstual, hingga pelaksanaan layanan yang memadukan tatap muka, media
daring, dan home visit. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk perbaikan program,
dengan tantangan utama berupa koordinasi dan keterlibatan orang tua yang belum
optimal. Secara keseluruhan, layanan BK berkontribusi nyata terhadap perubahan
positif perilaku dan karakter siswa melalui strategi yang kolaboratif, holistik, dan
berorientasi pada pembentukan pribadi utuh.
Kata Kunci: Manajemen Layanan Khusus BK, Karakter Siswa