KONSEP MIMPI KAUM SUFI PERSPEKTIF ABDUL GHANI AL NABULSI

Ainul Yakin, NIM. 202112137223, Konsep Mimpi Kaum Sufi Perspektif Abdul Ghani Al-Nabulsi.
Fenomena mimpi dewasa ini telah menjadi perbincangan hangat di ruang digital Indonesia. Dengan munculnya sosok Muhammad Qasim asal Pakistan yang mengklaim dirinya dapat bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad ataupun berdialoh dengan Allah Swt.. Fenomena ini memicu berbagai tanggapan, dari kekaguman hingga keraguan, serta memantik diskusi tentang mimpi dalam literatur Islam, khususnya sufisme. Maka dari itu penelitian ini bertujuan mengkaji pandangan kaum sufi terhadap mimpi, dengan berfokus terhadap Abdul Ghani al-Nabulsi. Dengan mengkaji pemikirannya dalam kitab Ta’tīr al-Anām Fī Ta’bīr al-Manām. Penelitian ini berupaya mengeksplorasi peran mimpi sebagai media spiritual yang sahih dalam konteks sufisme.
Penelitian ini merumuskan dua pertanyaan yaitu, 1) Bagaimana konsep mimpi perspektif Abdul Ghani Al-Nabulsi? 2) Bagaimana implikasi mimpi bagi ilmu pengetahuan?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan berbasis pada kepustakaan. Sumber Primernya adalah kitab Ta’tīr al-Anām Fī Ta’bīr al-Manām dan didukung dengan sumber-sumber sekunder yang relevan. Model Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, yakni suatu teknik yang menggambarkan dan menerjemahkan makna dari data-data yang diperoleh dengan memperhatikan secara menyeluruh aspek yang diteliti sehingga dapat ter gambarkan secara keseluruhan. Teknik analisis data ini digunakan untuk mendeskripsikan konsep mimpi kaum sufi dalam pandangan Abdul Ghani Al Nabulsi yang menjadi isi materi dari kitab Ta’tīr al-Anām Fī Ta’bīr al-Manām.
Penelitian ini menemukan bahwa, 1) Menurut Abdul Ghani Al-Nabulsi mimpi merupakan sebuah sarana komunikasi Tuhan dengan hamba-Nya dan juga sebagai permulaan wahyu. Selain itu mimpi dalam ruang lingkup sufisme memiliki peran penting sebagai media bimbingan bagi para salik. 2) Di sisi lain yang bersifat agamis, penelitian mimpi juga memberikan implikasi atau dampak bagi ilmu pengetahuan. Di antaranya mimpi memberikan implikasi bagi pendidikan mental, ilmu sains neurologi, dan juga dapat memberikan implikasi bagi konstruksi sejarah.