KESEDERHANAAN SEBAGAI BENTUK REFLEKSI ZUHUD DAN ANTITESIS KONSUMERISME MENURUT ‘AISHAH AL-BAʿUNIYAH

Cholili, M Asrorul (2025) KESEDERHANAAN SEBAGAI BENTUK REFLEKSI ZUHUD DAN ANTITESIS KONSUMERISME MENURUT ‘AISHAH AL-BAʿUNIYAH. S1 thesis, Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK_202112137218.pdf] Text
ABSTRAK_202112137218.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of M Asrorul Cholili_202112137218.pdf] Text
M Asrorul Cholili_202112137218.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of CEK PLAGIASI_202112137218.pdf] Text
CEK PLAGIASI_202112137218.pdf

Download (270kB)

Abstract

M. Asrorul Cholili, NIM. 202112137218, Kesederhanaan sebagai Bentuk Refleksi Zuhud dan Antitesis Konsumerisme Menurut ‘Aishah al-Baʿuniyah.

Fenomena gaya hidup sederhana yang dipraktikkan para sufi menimbulkan pertanyaan mendasar mengenai makna spiritual di balik sikap kesederhanaan, terutama ketika dipandang sebagai refleksi dari konsep zuhud sekaligus sebagai sikap antitesis terhadap budaya konsumerisme modern. Salah satu tokoh sufi
perempuan terkemuka, ‘Aishah al-Baʿuniyah, menempatkan kesederhanaan bukan sekadar pilihan etis, tetapi sebagai sarana tazkiyah al-nafs (penyucian jiwa) dan penguatan kesadaran tauhid. Penelitian ini bertujuan mengkaji pandangan ‘Aishah al-Baʿuniyah tentang kesederhanaan, bagaimana ia merepresentasikan zuhud dalam
kehidupan sehari-hari, serta relevansinya sebagai kritik terhadap konsumerisme yang mengedepankan hasrat berlebih.

Metode yang digunakan adalah kualitatif berbasis penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan filosofis-historis terhadap karya-karya dan syair ‘Aishah al-Baʿuniyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perspektif
al-Baʿūnīyah, kesederhanaan adalah manifestasi cinta kepada Allah yang membebaskan hati dari ketergantungan pada dunia, sehingga membuka ruang batin untuk hadir sepenuhnya di hadapan-Nya. Kesederhanaan tersebut tidak dimaknai sebagai kemiskinan absolut, melainkan pengelolaan keinginan yang selaras dengan simbolisasi pakaian sederhana juga menjadi bentuk kritik terhadap budaya konsumerisme, berlebihan, dan objektifikasi, sekaligus mencerminkan kerendahan hati. Dalam konteks modern, nilai-nilai zuhud ini relevan sebagai bentuk resistensi terhadap hedonisme dan kapitalisme.

Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa konsep zuhud al-Baʿūnīyah menawarkan kerangka spiritual yang relevan untuk mengatasi krisis makna di era konsumerisme khususnya bagi kaum wanita, sekaligus memperkuat identitas etis spiritual umat Islam. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan kajian tasawuf kontemporer, khususnya dalam menghubungkan ajaran sufistik klasik dengan tantangan sosial-ekonomi modern.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
Contribution
Name
NIDN/NIY
Email
Thesis advisor
Wahyudi, Chafid
2121037601
hafiz_why@yahoo.co.id
Uncontrolled Keywords: Perpustakaan Perguruan Tinggi, kebutuhan, dan koleksi referensi.
Subjects: A Subyek Kampus Al Fithrah > Adab
B Kajian Filsafat, Psikologi, dan Kepercayaan Keagamaan > B Filsafat (Umum)
B Kajian Filsafat, Psikologi, dan Kepercayaan Keagamaan > BL Agama (Umum)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Ilmu Tasawuf
Depositing User: M Asrorul Cholili
Date Deposited: 03 Oct 2025 08:19
Last Modified: 03 Oct 2025 08:19
URI: https://erepository.alfithrah.ac.id/id/eprint/182

Actions (login required)

View Item
View Item