HABITUS NASIONALISME DALAM AJARAN KH AHMAD ASRORI AL-ISHAQI DIPONDOK PESANTREN ASSALAFI AL FITHRAH

NURUDDIN, NURUDDIN (2025) HABITUS NASIONALISME DALAM AJARAN KH AHMAD ASRORI AL-ISHAQI DIPONDOK PESANTREN ASSALAFI AL FITHRAH. S1 thesis, Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK_202112137217.pdf] Text
ABSTRAK_202112137217.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of NURUDDIN_202112137217.pdf] Text
NURUDDIN_202112137217.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of CEK PLAGIASI_202112137217.pdf] Text
CEK PLAGIASI_202112137217.pdf

Download (329kB)

Abstract

Nuruddin, NIM. 202112137217, Habitus Nasionalisme dalam Ajaran KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi di Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah Surabaya.
Penelitian ini mengkaji bagaimana nilai-nilai nasionalisme direproduksi dalam kehidupan santri Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah Surabaya melalui ajaran dan keteladanan KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi. Nasionalisme yang dibangun oleh beliau tidak sekadar dimaknai sebagai loyalitas politik, tetapi sebagai kesadaran spiritual, moral, dan sosial yang terintegrasi dengan ajaran pesantren. Melalui pendidikan, dakwah, serta praktik keseharian, KH. Asrori menanamkan nilai cinta tanah air, tanggung jawab sosial, kedisiplinan, toleransi, serta penghormatan terhadap budaya bangsa. Research ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi pengetahuan Pierre Bourdieu, khususnya kerangka habitus, field, dan capital.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai nasionalisme di Al-Fithrah berlangsung melalui praktik nyata, seperti upacara bendera pada Hari Kemerdekaan, doa untuk para pahlawan, kerja bakti, kepedulian lingkungan, toleransi antarsantri dari beragam daerah, serta pelestarian seni budaya Islami Nusantara. Dengan perspektif Bourdieu, pesantren berfungsi sebagai field yang mengintegrasikan cultural capital (ilmu agama dan sejarah perjuangan bangsa), social capital (solidaritas, gotong royong, toleransi), dan symbolic capital (pemikiran dan otoritas KH. Ahmad Asrori) untuk membentuk habitus nasionalisme religius dan kolektif.
Temuan penelitian ini menegaskan bahwa nasionalisme di Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah bukan hanya sebatas slogan, melainkan penanaman sejak dini melalui pembiasaan, keteladanan, dan pengalaman keseharian santri. Habitus nasionalisme tersebut melahirkan generasi santri yang tidak hanya berilmu dan berakhlak, akan tetapi juga memiliki kesadaran kebangsaan yang berakar serta kesiapan menjadi agen perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat di tengah dinamika zaman.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
Contribution
Name
NIDN/NIY
Email
Thesis advisor
Wahyudi, Chafid
2121037601
hafiz_why@yahoo.co.id
Uncontrolled Keywords: Habitus Nasionalisme; KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi; Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah; Pierre Bourdieu.
Subjects: A Subyek Kampus Al Fithrah > Adab
A Subyek Kampus Al Fithrah > Akhlak > Akhlak Mulia
B Kajian Filsafat, Psikologi, dan Kepercayaan Keagamaan > B Filsafat (Umum)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Ilmu Tasawuf
Depositing User: Unnamed user with email it@alfithrah.ac.id
Date Deposited: 29 Oct 2025 04:38
Last Modified: 29 Oct 2025 04:38
URI: https://erepository.alfithrah.ac.id/id/eprint/215

Actions (login required)

View Item
View Item