IMPLEMENTASI MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS SEKOLAH DALAM MEMBANGUN SEKOLAH YANG SEHAT ANALISIS TRIAS UKS DI SMP NEGERI 26 SURABAYA

Nabilul Akmal, NIM. 202112120482, Implementasi Manajemen Layanan Khusus Sekolah Dalam Membangun Sekolah Sehat Analisis Trias UKS di SMP Negeri 26 Surabaya.
Latar belakang dari penelitian ini didasarkan pada urgensi manajemen layanan khusus di sekolah, khususnya dalam memberikan perhatian terhadap kesehatan peserta didik. Layanan khusus melalui program UKS berfokus pada peningkatan kesehatan seluruh warga sekolah. Di SMP Negeri 26 Surabaya, UKS tidak hanya dijalankan sebagai formalitas, melainkan telah menjadi bagian dari budaya sekolah. Oleh karena itu, SMP Negeri 26 Surabaya dipilih sebagai objek penelitian dalam mengkaji implementasi Trias UKS di lingkungan sekolah tersebut.
Rumusan masalah penelitian ini adalah:1) Bagaimana implementasi manajemen layanan khusus sekolah dalam mendukung trias UKS di SMP Negeri 26 Surabaya? 2) Sejauh mana efektivitas program trias UKS dalam membangun lingkungan sekolah yang sehat di SMP Negeri 26 Surabaya? 3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program trias UKS di SMP Negeri 26 Surabaya?.
Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian mencakup kepala sekolah, guru pembina UKS, serta sejumlah siswa. Data yang terkumpul dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi manajemen layanan khusus di sekolah dalam mendukung pelaksanaan Trias UKS di SMP Negeri 26 Surabaya berjalan secara efektif. Efektivitas tersebut tercermin dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, hingga evaluasi yang terlaksana dengan baik. Tiga pilar utama Trias UKS yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat dapat dijalankan secara konsisten serta terintegrasi, sehingga menciptakan suasana sekolah yang bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak, khususnya komitmen kepala sekolah dan tim pelaksana UKS yang menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pengembangan program. Meski demikian, masih terdapat sejumlah kendala yang menghambat optimalisasi pelaksanaan, antara lain keterbatasan dana, kurangnya tenaga profesional di bidang kesehatan, tugas ganda guru pembina UKS, serta rendahnya kesadaran sebagian warga sekolah mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).